Belajar
Kita
sering mendengar istilah
belajar, bahkan mengalami belajar. Banyak pandangan tentang belajar. Berbagai
pandangan belajar tersebut dipengaruhi pula oleh perkembangan teori belajar.
Teori belajar dimunculkan oleh para psikolog pendidikan setelah mereka
mengalami kesulitan untuk menjelaskan proses belajar secara menyeluruh. Teori
belajar merupakan landasan terjadinya proses belajar yang menuntun
terbentuknya kondisi untuk belajar. Teori belajar merupakan integrasi
prinsip-prinsip yang menuntun di dalam merancang kondisi demi tercapainya
tujuan pendidikan. Oleh karena itu dengan adanya teori belajar akan memberikan
kemudahan bagi guru dalam menjalankan model-model pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Beberapa
pandangan tentang belajar tersebut diantaranya adalah sebagai berikut. Belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif permanen. Perubahan
tersebut disebabkan adanya interaksi individu yang bersangkutan dengan
lingkungannya (Lindgren, 1976). Burton (1984) mengemukakan bahwa belajar adalah proses
perubahan tingkah laku pada
diri individu karena adanya interaksi
antara individu dengan individu
dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Gredler (1999) juga
menekankan bahwa pengaruh lingkungan sangat kuat dalam proses belajar. Belajar
bukanlah sekedar latihan akademik melainkan aspek penting baik bagi individu
maupun masyarakat. Piaget bahwa belajar itu adalah pengetahuan yang
dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus-menerus dengan
lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan, dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi
intelek semakin berkembang. Sedangkan Gagne & Briggs (2008)
menjelaskan bahwa belajar adalah hasil stimulus dan respon yang
diadakan penguatan kembali (reinforcement) secara terus menerus.
Reinforcement bertujuan menguatkan tingkah laku yang
diinternalisasikan dalam proses belajar. Proses belajar setiap orang akan
menghasilkan hasil belajar yang berbeda-beda untuk itu perlunya reinforcement
yang terus menerus hingga mengalami perubahan tingkah laku kearah yang lebih
baik. Dengan demikian, belajar merupakan proses aktivitas pengembangan tingkah
laku yang meliputi pengetahuan, keterampilan atau sikap sebagai interaksi
seseorang dengan informasi dan lingkungannya.
Belajar
merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja oleh setiap
individu, sehingga terjadi perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari
yang tidak bisa berjalan menjadi bisa berjalan, tidak bisa membaca menjadi bisa
membaca dan sebagainya. Belajar adalah suatu proses perubahan individu yang
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya ke arah yang baik maupun tidak baik.
Belajar
merupakan aktivitas menuju kehidupan yang lebih baik secara sistematis. Proses
belajar terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap informasi, transformasi dan
evaluasi. Yang dimaksud dengan tahap informasi adalah proses penjelasan,
penguraian atau pengarahan mengenai struktur pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Tahap transformasi adalah proses peralihan atau pemindahan struktur tadi
ke dalam diri peserta didik. Proses transformasi dilakukan melalui informasi.
Sedangkan, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Belajar
adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan
belajar adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,
keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau
pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar,
mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil belajar, semua
termasuk tanggung jawab guru. Dengan demikian semakin banyak usaha belajar itu
dilakukan maka semakin banyak dan baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang
bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya
melainkan karena usaha sendiri.
Dalam proses belajar pasti
ada suatu tujuan yang ingin dicapai, ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam
belajar. Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom yaitu:
- Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajara intelektual yang terdiri dari enam aspek yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi,analisi, sintesis, dan evaluasi.
- Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yang meliputi penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
- Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar yang berupa ketrampilan dan kemampuan bertindak, meliputi enam aspek yakni gerakan refleks, keterampilan gerak dasar, kemampuan perceptual,ketepatan, keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Interaksi Antar Ranah Hasil Belajar
Hasil dari belajar menjadi
model dalam proses pembelajaran selanjutnya. Pembelajaran berarti kegiatan
belajar yang dilakukan oleh pemelajar dan guru. Proses pembelajaran terdiri
dari beberapa komponen yang saling berinteraksi hingga diperoleh interaksi yang
efektif. Dick dan Carey menjelaskan
komponen dalam sistem pembelajaran adalah pemelajar, instruktur (guru), bahan
pembelajaran dan lingkungan pembelajaran. Agar
dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu ada
prosedur, atau langkahlangkah sistematik dan relevan. Untuk mencapai suatu
tujuan yang satu dengan yang lain, mungkin akan membutuhkan prosedur dan desain
yang berbeda pula. Sebagai contoh, misalnya tujuan pembelajaran agar anak didik
dapat menunjukkan letak kota New York tentu kegiatanya tidak cocok kalau anak
didik disuruh membaca dalam hati; dan begitu seterusnya.
Pembelajaran
Pengertian
pembelajaran tidak terlepas dari pengertian belajar, belajar dan pembelajaran
menjadi satu rangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Hasil dari belajar
menjadi model dalam proses pembelajaran selanjutnya. Pembelajaran berarti
kegiatan belajar yang dilakukan oleh pemelajar dan guru. Gagne (2008) mendefinisikan
pembelajaran sebagai
pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan
membuatnya berhasil guna. Untuk
mengaktifkan, mendukung, dan memperhatikan
proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar. Pembelajaran
Proses
belajar menjadi satu sistem dalam pembelajaran. Sistem pembelajaran terdiri
dari beberapa komponen yang saling berinteraksi hingga diperoleh interaksi yang
efektif. Dick dan Carey (2001) menjelaskan
komponen dalam sistem pembelajaran adalah pemelajar, instruktur (guru), bahan pembelajaran
dan lingkungan pembelajaran. Dengan kata lain komponen dalam pembelajaran
merupakan upaya menciptakan kondisi (lingkungan eksternal) yang konduktif agar
terjadi proses belajar (kondisi internal) pada diri siswa (pebelajar). Pembelajaran
akan berhasil guna dan berjalan secara efektif bila dalam perancangan dan
pengembangan bertitik tolak pada karakteristik pebelajar, mata pelajaran dan
pedoman pada kompetensi dasar, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
atau indikator keberhasilan belajar. Belajar akan berhasil jika pebelajar
(siswa) secara aktif melakukan sendiri proses belajar melalui berinteraksi
dengan berbagai sumber belajar. Sedangkan pembelajaran itu sendiri merupakan
suatu sistim yang membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber
belajar dan lingkungan.
Menurut
Reigeluth (1999) dalam menunjang proses pembelajaran ada tiga variabel
pembelajaran yaitu variabel kondisi pembelajaran, metode dan variabel hasil
pembelajaran. Variabel pembelajaran Reigeluth menunjukkan bahwa kondisi
pembelajaran menjadi awal dari strategi pembelajaran untuk mencapai hasil
pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran menekankan pada komponen-komponen
strategi pembelajaran, penyampaian dan pengelolaan pembelajaran. Dan untuk
mencapai hasil pembelajaran Reigeluth lebih mengarahkan model pembelajaran yang
efektifitas, efesiensi dan mempunyai daya tarik. Ketiga
variabel tersebut saling berinteraksi, interaksi
dari variabel-variabel tersebut membangun dua bentuk hubungan antar variabel
yang dikenal dengan teori deskriptif dan teori preskriptif. Satuan prinsip yang
terintegrasi secara sistematis dan bermakna antara kondisi dan metode
pembelajaran yang menjelaskan hasil pembelajaran menurut teori deskriptif
Reigeluth tersebut akan menghasilkan hasil pembelajaran yang efektif, efesien
dan mempunyai daya tarik bagi pebelajar (siswa).
Pendekatan atau sistem
pembelajaran menjadi konteks dalam penulisan ini sebagaimana Dick dan Carey menjelaskan
dalam sistem pembelajaran terdapat juga strategi pembelajaran yang terdiri dari
5 (lima) komponen yaitu: (a) aktivitas prapembelajaran, meliputi pemberian
motivasi, gambaran tujuan pembelajaran dan menginformasikan keterampilan, (b)
presentase pembelajaran bagian dari inti, meliputi tahapan pembelajaran, materi
dan contoh, (c) melibatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran, meliputi
praktek dan pemberian umpan balik (d) melakukan penilaian, meliputi tes awal
dan tes akhir, (e) aktivitas lanjutan meliputi pengulangan dan penyampaian
kesimpulan.
Referensi
Dick
Walter, Lou Carey, James O.Carey, , 2001. The Sistematic Design of
Instruction, New Jersey: Pearson
Gagne,R & Briggs J,
2008. Principles of Instructional Design, Second Edition, New
York: Holt Rinehart and Winston.
Gredler, Margareth E.
1999. Learning and Instruction : Teori dan Aplikasi. (Terjemahan). Jakarta
: Kencana.
Lindgren, Henry Clay.
1976. Educational Psychology in the Classroom, Toronto : John Wiley
& Sons, Inc.
Regeluth,Charles M. 1999. Instructional
Design Theories and Models, An Overview of Their Current Status, New York:
Routledge.
5 Comments
Silahkan dipelajari kemudian kerjakan soal latihan yang ada
ReplyDeleteWah terimakasih Pak sudah dilengkapi dengan referensi yang lengkap.
ReplyDeleteSama-sama Bu Nova, referensi penting untuk memudahkan penelusuran bacaan lebih lanjut
DeleteApakah pembelajaran dapat disebt sebagai proses belajar pak rus?
ReplyDeletepembelajaran merupakan proses interaksi antara guru-siswa-sumber belajar dalam rangka mencapai tujuan belajar. Jadi sepanjang proses tersebut belangsung maka dapat disebut dengan pembelajaran
Delete